Alasan fast fashion harus dihindari dalam memilih baju lebaran
Sumber Instagram @lyfewithless |
Sumber Instagram @lyfewithless |
Membahas tentang tradisi memang tidak ada khatamnya, terkhusus menjelang puasa, ada beragam tradisi unik yang bisa kita jumpai di setiap daerah. Umumnya tradisi ini bertujuan untuk meningkatkan sisi spiritual hingga pembersihan rohani sebelum mengawali atau menyambut bulan suci ramadhan, dan kali ini saya mencoba merakum 10 tradisi unik menyambut bulan ramadhan terkhusus di kawasan sumatera.
Tradisi meugang di aceh |
1. Aceh (Meugang)
Tradisi membeli dan memasak daging sapi kerbau dan kambing dengan porsi olahan yang cukup beragam di h1 sebelum puasa dan juga h1 sebelum lebaran bersama keluarga dan anak yatim. Tradisi ini sudah dimulai dari era kesultanan iskandar muda yang mana selain membagikan daging kepada masyarakat kurang mampu juga membagikan sembako untuk memberikan kesempatan kesetaraan yang sama dalam menyambut kedatangan bulan puasa dengan menikmati daging bersama-sama.
2. Sumatra Utara (Marpangir)
Tradisi mandi jamaah menggunakan bahan alami sejenis ramuan yang bertujuan menyucikan diri menjelang ramadhan. Tradisi ini umumnya dilestarikan oleh etnis mandailing di berbagai daerah di sumatera utara seperti Asahan dan mandailing natal
3. Sumatara Barat (Malamang)
Tradisi menyambut ramdhan dengan membuat lemang untuk dimakan besama- sama yang diperkenalkan oleh syekh Buhanuddin kepada masyarakat padang pariaman untuk menyiarkan agama islam mulanya. Tradisi ini bukan saja dilakukan kala menjelang puasa tapi jgua pada peringatan maulid, pesta pernikahan hingga kematian.
4. Riau (Balimu Kasai )
Kasai yang mempunyai arit wangi-wangian yang dipakai saat keramas. Balimau kasai berarti tradisi berkeramas di pinggirs sungai kampar sebagai bentuk rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan ramadan simbol pembersihan dan penyucian diri
5. Kepulauan Riau (Hul Jamak)
Dikenal juga dengan tradisi berzikir serta doa bersama untuk arwah orang tua saudara sesama muslim yang mana diakhiri denga makan bersama-sama dengan sajian menu yang berasal dari sumbangan sukarelawan warga.
6. Jambi (Barantai)
Tradisi menyambut ramadhan yang dilakukan dengan menyembelih kerbau yang kemudian dijual, umumnya masyarakat membeli daging kerbau untuk dijadikan santapan pada sahur pertama di bulan ramadhan.
7. Bengkulu ( Belimau)
Tradisi di bengkulu yaitu menggelar tradisi mandi belimau yakni membersihkan diri menggunakan perasan jeruk purut dan air bunga rampai sebagai persiapan menyambut bulan ramadhan.
8. Sumatera Selatan (Ziarah Kubro)
Ziarah kubro adalah sebuah tradisi mengunjungi makam sejumlah ulama dan umara/ pemimpin kesultanan palembang darussalam yang secara umum diwarisi oleh para komunitas keturunan arab pada 10 hari terakhir bulan sya’ban.
9. Bangka Belitung (Ruwahan)
Dikenal juga dengan sedekah, tradisi ini dilakukan hampir di seluruh daerah pulau bangka, yang mana umumnya tradisi ini dilaksanakan di pertengahan bulan sya'ban. Tradisi ini diartikan sebagai moment untuk mengenang para leluhur keluarga atau orang tua yang sudah meninggal dengan cara mengirimkan doa. 10. Lampung (Blangiran)
Tradisi mandi disungai masyarakat adat lampung menjelang ramadhan dengan bahan seperti air langir, bunga tujuh rupa, daun pandan sampai setanggi. Tradisi ini sudah dilakukan dari zaman nenek moyang dan dianggap bisa membersihkan jasmani sekaligus rohani.
Menariknya lagi jikalau di perhatikan diantara tradisi ini nyatanya banyak kesamaan dengan perbedaan istilah penyebutan bahkan ada juga yang mempunyai sampai di luar sumatra seperti ruwahan yang juga di adopsi juga oleh masyarakt jawa. Begitupun kondisi mandi dan ziarah yang ternyata masih satu rumpun tradisinya.
#tradisipuasa #tradisimuslim #sumatera #ramadhan
Tulisan kali ini sedikit berat jadi saya ingin menarasikan dengan bahasa yang cukup santai alias curhatan seorang acehnese yang saya lepaskan tanpa memikirkan seo dan peranakannya. Hoho anggaplah isi curhat untuk sesi kali ini. Tapi sejujurnya ini isi yang cukup lama dan Panjang untuk saya utarakan berdasarkan pengalaman saya pribadi sebagai acehnese. Semoga gak terdetect pelanggaran yak.
Bercerita pengalaman sendiri, Bagi saya Aceh itu punya banyak warna di mata orang luar Aceh, hal ini benar-benar saya rasakan kala saya yang dulunya polos perdana keluar aceh hingga sekarang , pertanyaan gak jauh dari gitu-gitu terus. yaps yang mana selalu mendapatkan pertanyaan yang seakan menjadi buah topik basa basi ala orang ketika pertama kali ketemu.
Sumpah nulis ini aja rada-rada bingung pertama kali keluar aceh ketika SMA mendapat pertanyaan ini masih setengah terheran “Ada bawa ganj*?” saya yang kala itu setengah bego hanya bertanya ”haa” seakan memperjelas pertanyaan itu sebelum akhirnya guru saya yang menjawab “Ada pak mau berapa kg?” intinya basa basi gitu sambil terkekeh cuma tetap ekspresi kita gak bisa bohong kesel ya, merasa lebih ke dihina gitu, tapi emang nyatanya Aceh terkenal dengan daerah penghasil ganja jadi gak heran pertanyaan atau basa basi perihal topik ini selalu muncul lagi berulang kali, bahkan pernah kedapatan salah satu berita yang menyebutkan aceh sebagai salah satu daerah penghasil jenis ganja terbaik. See… laknat banget, mau mengelak berita begituan tapi selalu ada pelengkap dari berita lain, seperti berita yang sudah tersebar kemana mana bahwa ganja sudah sangat dekat dengan orang aceh bahkan jadi bumbu masakan dapur kayak Kuah beulangong, hmm entah benar atau gak mungkin dulu ia benar dan sekarang sudah illegal, saya pun tidak tahu bagaimana bisa tanaman ini muasalnya terlihat ramah di telinga masyarakat, sampai-sampai ni ya, kalau misal ketemu satu tempat makan yang Kuah Beulangong nya enak banget dan rame orang yang berdatangan, ada aja curiga ini pakai ganja kali ya? gak ada mikir penglaris diludahi setan adatnya udah beda pdahal gak tahu jangankan rasa, bentuk ganja secara pasti aja tidak pernah lihat langsung kecuali di google, bayangannya kayak daun umbi tapi bergigi gitu, bahkan ada kenalan yang oon nemu tanaman sejenis krisan malah dikira ganja. duh itulah kenapa polos ada takarannya juga yak.
Ini menjadi pertanyaan popular juga kala ke suatu daerah diluar kota, “Waktu tsunami kemarin kamu lari kemana?” Ok pertama ada beberapa daratan yang gak tersentuh oleh air salah satunya daerah saya karena lokasinya yang berada jauh dari kota, kedua sekiranya orang yang berada di Kawasan laut yang nyatanya banyak juga yang selamat lari kemana? Nah untuk kasus ini sesuai pengalaman teman yang beralamatkan di sana katanya mendaki bukit, karena kebetulan di Kawasan lhoknga sendiri dikelilingi banyak bukit yang menjadi tempat pelarian satu-satunya, karena waktu dan kecepatan air sampai 60 km/jam jadi tidak ada harapan selain ke bukit- bukit terdekat. Tsunami memang maha dahsyat ngerinya setelah liat gambar penampak di satelit, belum lagi kapal PLT yang berhasil di berpindah ke pusat Kawasan padat penduduk yang berakhir kini menjadi salah satu tempat wisata sejarah. Sempat takjub sekaligus ngeri karena penampakan airnya betul- betul liar untuk menyelamatkan diri, makanya banyak kejadian diluar nalar juga yang terjadi dan gak buat terkejut lagi. Btw ada beberapa photo kala tsunami aceh yang pernah saya dapatkan kala pameran refleksi mengenang momen duka itu. dan bakal rame kalau sudah tanggal peringatanya.
Gerakan Aceh Merdeka ialah sebuah kelompok yang dianggap separatis dan akhirnya menjadikan Aceh berada dalam Kawasan Daerah Operasi militer (DOM) waktu itu. Sejujurnya banyak pro kontra perihal Gam kalau misal kalian pribadi bertanya kepada orang Aceh, misalnya yang setuju karena merasa dikhianati oleh sukarno perihal janji yang pernah disampaikan bahkan bertindak sebaliknya dan membatasi gerak ruang lingkup aceh. (kapan- kapan kita bahas secara spesifik tentang ini yaps), Untuk pihak kontra nya ialah yang lemah jantung gak sanggup dengar suara peluru tiap waktu, kita yang tidak terlibat tapi kita juga dicurigai, belum lagi setiap mau bepergian bakal diperiksa, hidup kita sangat tidak nyaman kacaunya korban tetap bertambah, dan semakin memunculkan ketakutan, DOM Adalah masa yang cukup membekas untuk orang aceh bahkan meskipun bukan orang yang tergabung dalam GAM yang menjadi target dari milter, Salah satunya ialah banyak kejadian yang salah tangkap hingga ketakutan yang berakibat kepada setiap orang tanpa terkecuali, anak-anak. Makanya ada info banyak pelanggaran HAM juga, Kalau misal kalian mau tahu daerah berkonflik itu betul2 mengerikan, gak usah jauh2 palestina, saya sempat menemukan video rekaman dari seorang jurnalis aussie meliput tentang kejadian kala itu. dimana seorang anak balita tergeletak tak bernyawa layaknya berlumuran darah persis seperti anak palestin yang kalian temukan di media saat ini, debu sudah mirip korban tsunami. dan orang tetap melarikan diri karena sistemnya lebih ngeri ditangkap ketimbang mengikuti empati, karena bakal disiksa sumpah seram. Saya pribadi punya teman dari 2 pihak dengan ceritanya yang tragis kala kecill, satu teman dimana dia disembunyikan di kandang sapi berhari hari kala kecil karena ayahnya tergabung dalam GAM, disisi lain saya juga punya teman anak dari salah satu TNI yang kala itu ia sampai harus disembunyikan didalam lemari oleh neneknya ketika GAM beraksi, Kalau dengar cerita kedua pihak bikin merinding. Dan kalian tahu gimana akhirnya bisa terjadi perjanjian damai? salah -satunya ialah kala Tsunami aceh.
Sedikit lucu tapi selalu menarik untuk di ulang lagi, “ Eh teman aku awal tahun mau lomba di Aceh orangnya agak tomboy gak biasa pakai rok boleh gak sih pakai celana?”Sepertinya orang-orang membayangkan aceh lebih dari serambi mekkah muasalnya. Sangat ketat dan padat aturanya. Belum lagi perihal jilbab harus pakai jilbab kah untuk yang nonis? Jawabnya enggak, kadang bingung berita dari mana ngabarin kalau Aceh seram banget udah kayak korut hukumannya. Aceh memang punya hak otonomi khusus tapi gak di paksa buat berjilbab untuk nonis di aceh sendiri ada yang nonis semisal Kawasan peunayong jarak gereja dengan masjid raya bahkan kurang dari 500 meter. Bahkan saya sendiri pernah terkejut dan benar-benar gak nyangka ketemu bule yang berpakaian agak kiblat ke semi bikini di sabang. Sumpah masih kepikiran kok bisa lolos ya… ya walau grandma tetap agak gimana ya melihat media bilang Aceh syariat islam udah Arab Saudi, mana dulu pernah heboh gak boleh duduk ngakang lagi pakai motor lengkap banget warna drama Aceh. Belum lagi Ketika awkarin review aceh. Ia katanya syariat Islam tapi di laut kok bisa ada yang duduk berduaan, ya gimana ya mengontrol umat yang nafsuan hanya mengandalkan polisi syariat gak akan berhasil. Makanya walau sekencang apapun syariat kalau orangnya mindset “Buka Toko” dan sejenisnya tetap aja bakal ada ketemu berita khalwat masuk koran.
Perihal ini menjadi topik yang paling suka di bahas di berbagai forum, Fyi Otsus itu merupakan hak yang khusus diberikan untuk daerah yang punya sejarah konflik dengan tujuan mendapatkan kesejahteraan dan persoalan lain yang dapat membantu dalam beragam sengketa di daerah itu, jadi selain aceh contoh daerah yang mendapat otsus ialah papua. Nah Aceh sendiri mendapat keistimewaan dalam 3 bagian pokok yaitu Agama, Adat dan Pendidikan, makannya di aceh ada qanun layaknya cambuk, dan dulu perna viral parah perihal cambuk di aceh karena salah satu yang pernah jadi mangsa ialah nonis pada kasus maisir atau judi, tapi media nasional brutal banget framing kala dimana seakan2 islam di Aceh itu maksa nonis, padahal kenyataanya dia memilih sendiri karena dikasih opsi kalau dipenjara sampai 6 bulan kalau di cambuk sekian jumlah, sedangkan temannya di cambuk semua, jadi mungkin yaaa dia milih cambuk karena bisa bareng temannya, bayangin lu masuk penjara sendirian teman lu sehari selesai di cambuk sudah bisa berkeliaran sedangkan lu 6 bulan di penjara mana gosipnya ada ospek setiap orang masuk penjara lagi. Tapi ini bukan perihal cambuknya tapi media nasional yang sangat brutal, ada banyak media nasional yang britain tapi yang satu ini agak brutal makanya agak gemes, dulu saya ikut beritanya aduh kacau banget thumbnailnya. Btw Kembali ke topik Otonomi khusus (yaelah jauh banget larinya lagi) Aceh mendapat dana Otsus yang lumayan tapi kenapa perkembangannya masih sangat lambat ya, mana otsusnya banyak banget tapi perkembanganya kayak jaringan T3 , Berada dalam salah satu Kawasan termiskin belum lagi Pendidikan yang rendah. Salutnya saya ni, di aceh gak pernah ketemu orang yang tidur di bawah jembatan, tapi ada yang masuk berita tinggal di kandang sapi tempo dulu emang rada-rada lucu kalau diingat. Alangkah lucunya negeri ku ini. Btw udah hamper 1500 tahun Panjang gini kata mending buat artikel khusus perbagian
#aceh #gam #syariatislam #otsusaceh #tsunamiaceh #infoaceh
Kalian sedang fomo, atau merasa bingung dengan perubahan minat baca dan hobi menulis kalian, merasa jadi pemalas kecuali scroll tiktok dan facebook saja? Maka buku ini adalah solusi penyelamatnya.
1. Review Cover awal, Pertama saya ingin mereview sampul depannya yang cukup minimalis, namun yang bikin menarik adalah diksi pengambilan judulnya yaitu Gila baca ala ulama, dan sebagaimana kita tahu kata Gila konotasinya melekat pada hal negatif yang mana kalau kita ambil secara keilmuan pasti berarti akal sehatnya bermasalah atau sekiranya menunjuk dari Bahasa Inggris dengan kata crazy yang berasal dari sebuah Tindakan berlebihan, gila!! dia ngelawan mafia minyak seorang diri, gila dia makannya banyak banget sumpah! Sehingga menimbulkan ketertarikan selayaknya bad new is god news dalam dunia jurnalistik, point kedua kata gila di pasangkan dengan kata baca yang punya perspektif positif sehingga menjadi lebih menarik, sama seperti kata crazi rich, atau contoh lain yang bikin menarik adalah seperti kata larangan “ yang mana watak bangsa kita larangan adalah perintah maka jangan heran judul buku sejenis judul yang bikin penasaran cukup laku dipasaran karena diksiya. Beginilah adalah target audiens bangsa Indonesia seperti buku 13 wasiat terlarang, atau jangan mau gak nulis seumur hidup. Sehingga pengambilan judul buku ini sudah sangat pas menurut pendapat saya pribadi.
Poin pertama yang ingin saya katakan adalah buku ini merupakan buku terjemahan dengan judul asli --- yang mana jumlah berjumlah 178 halaman atau kita genapin 180 dengan cover dengan semuanya, jadi terbilang sedikit untuk para kutu buku dengan isinya yang merupakan kita singkat tentang para ulama dengan kelancaranya terhadap ilmu, jadi gak kan bosenin meskipun bukan novel atau komik, nah mari kita lanjut ke daftar isi.
Bab 1 – Motivasi kamu selalu menambah dan mendalami keilmuan.
Daftar isi bab 1 buku Gila baca Ala Ulama |
Bab 1 akan mempengaruhi isi kedepan jadi punya peran yang penting untuk memberi kesan ketertarikan kepada para pembaca dan benar penempatannya isinya sangat menarik untuk ditelusuri lebih jauh. pertama kalinya kita baca bab 1 isinya subhanallah ilmu banget, bahkan bisa diringkas menjadi salah satu bahan kultum sekiranya kalian punya tugas atau sebuah artikel baru. Dimana isi bab 1 membahas tentang pentingnya sebuah ilmu dalam islam, yaitu selayaknya posisi dan derajatnya yang sangat awal. Misal kita yang selama ini tahunya membaca adalah sebuah hobi nyatanya membaca adalah perintah lho, pertama Ketika diturunkan Al quran yang mana surah al alaq ayat 1-5 : Bacalah, bacalah dengan nama tuhanmu yang menciptakanmu. perdana Allah gak nyuruh kita shalat atau puasa tapi pertama kalinya Ketika kita disuruh membaca karena dengan membaca kita bakal mengetahui sebuah ilmu baru, bahkan ilmu sendiri berarti mengetahui yang mana kata ulama, bahkan kata ilmu dan alim merujuk dari kata yang sama yaitu “mengetahui” bahkan Asmaul husna yang berasal dari kata alimul juga berarti Allah yang maha mengetahui
Point keduanya juga mulai memberikan gambaran bagaiamana gigihnya orang2 terdahulu berburu ilmu selaykanya nabi musa meminta ilmu tambahan sampai dipertemukan dengan nabi khaidiri, atau para sahabat selayaknya Abu Hurairah yang sangat antusisa terhadap hadis sehingga disebuh sebagai manusia paling Bahagia dengan syafaat yang didapat karena menjadi orang yang terlebih dahulu menanyakan hadis sebelum yang lain. Atau pada konteks yang berbeda dimana seorang ulama menguasai bidang keilmuan sampai 20 bidang, pahami bahasa ya…. Menguasai bukan sekedar mempelajari. Dan konon ilmu yang dipelajari bukan sebatas di keagamaan tapi berajabar ke ilmu pasti lainnya seperti matematika, Teknik kimia, sampai ilmu pengolahan besi. Random sumpah.
Bab 2. Kecintaan para ulama pada buku.
Lebih spesifik lagi bab 2 menunjukan bagaimana para ulama tertarik terhadap buku dimana kasusnya membaca sampai 200.000 jilid buku. Studi kasus uniknya ialah ada yang sampai meminta anaknya membacakan sebuah buku dengan suara keras Ketika sedang dikamar mandi saking cintanya terhadap buku, konsepnya kan tidak boleh membaca buku di kamar mandi walau prakteknya hari ini rame baca koran, bahkan ada yang bawa handphone di kamar mandi ketika sedang buang hajat, tapi yang mana ini berbeda. itulah kenapa standar kita kebanting jauh, etikanya. Bukan sekedar berilmu saja tapi juga beretika.
Bab 3. Membaca buku tebal dalam waktu singkat.
Pada bab ini mulai dikisahkan kumpulan cerita dari para ulama terdahulu yang begitu mudahnya menamatkan buku atau kitab dalam waktu yang sangat singkat bahkan cuma dalam tiga kali pertemuan seperti halnya yang dilakukan oleh Al khatib al-baghdadi beliau menamatkan shahih Bukhari hanya dalam waktu tiga kali pertemuan saja, saya sampai searching berapa tebal kitab shahih Bukhari ternyata sampai 5 jilid, dan saya menemukan versi paling ringkas yaitu berjumlah 635 halaman.
Daftar isi bab 3 sampai bab 4 buku Gila baca Ala Ulama |
Ternyata kegilaan tidak berhenti disini, para alim ulama terdahulu nyatanya bisa menamatkan ratusan kali buku atau kitab yang sama, sehingga tidaK heran mereka bisa hafal diluar kepala isi dari kitab kitab terdahulu, seperti "Membaca shahih bukhari sampai 700 kali, Membaca al mudhawanna 1000 x" Setelah melihat bab sebelumnya yang bisa menamatkan kitab shahih Bukhari hanya dalam 3 kali pertemuan. saya tidak terkejut lagi.
Para ulama terdahulu memang dikenal menguasai banyak ilmu pengetahuan, bahkan bisa sampai 7 bidang untuk seorang, terlepas dari kitab agama, mereka bisa menguasai ilmu astronomi, filsafat, geografi sampai kimia dalam waktu bersamaan tapi salutnya begitu banyak mereka menguasai bidang mereka masih bisa mengulang untuk mengajarkan satu buku yang sama berulang kali seperti "Mengajarkan al mudawannnah 1000 kali."
Bab 6 ketekunan para ulama dalam menyalin buku.
Daftar isi bab 5 sampai 6 buku Gila baca Ala Ulama |
Ini lebih luar biasa lagi di mana kokohnya semangat para alim ulama dalam menuntut ilmu membuat saya kembali takjub semisal salah satu contohnya yaitu "menyalin buku Semalam 70 halaman. Konteks di sini adalah menyalin buku, bukan membaca buku. kita bisa membaca buku dalam waktu 3 atau 4 jam untuk 70 halaman tapi bagaimana dengan menyalin buku 70 halaman setara hampir dengan satu novel. Konteks di sini adalah menyalin buku, bukan membaca buku. kita bisa membaca buku dalam waktu 3 atau 4 jam untuk 70 halaman tapi bagaimana dengan menyalin buku 70 halaman setara hampir dengan satu novel
Bab 7 sendiri berisi tentang beragam nasehat lebih sederhananya seperti apa yang perlu diperhatikan apa yang harus dialami saran untuk mednyimbangkan antara membaca buku dan belajar kepada seorang guru, dan beragam metode-metode lainnya yang perlu dilakukan untuk menjadi bijak dalam berburu ilmu
#book #booklovers #pecinta buku #review buku #gilabacaalaulama #ulama #bookstagram #rekemendasibuku #perpustakaan #kitab
Indonesia merupakan sebuah Negara dengan mayoritas penduduknya menganut agama Islam dan terbesar di dunia. Indonesia memiliki tradisi merayakan hari kelahiran nabi Muhammad dengan cara yang khas sesuai dengan daerah mereka masing masing.Pada dasarnya sama sama ingin memuliakan hari kelahiran nabi Muhammad SAW. Beda air beda pula ikannya beda daerah beda pula adat dan budayanya dengan adanya perbedaan tersebut mari kita lihat perbedaan tersebut sebagai suatu keindahan dan keragaman adat budaya yang harus saling kita hormati.
Kemeriahan perayaan maulid Nabi di Aceh memang sudah menjadi tradisi. Hal ini bahkan sudah tertulis dalam wasiat Sultan Aceh yang di terbitkan pada 12 Rabiul Awal 913 hijriah atau 23 juli 1507 ,oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Surat wasiat ini ditemukan oleh Tan Sri Sanusi Junid yang kemudian menerjemahkannya. Dalam surat wasiat tersebut salah satu poinnya berisi mengenai maulid Nabi yang dapat menyambung tali silaturrahmi antar gampong di kerajaan Aceh Darussalam. Dalam kutipannya ,"Diwajibkan ke atas sekalian rakyat Aceh mengerjakan khanduri maulid akan Nabi Muhammad SAW, tiga bulan sepuluh hari waktunya, dan dilanjutkan kutipan lain ganti bergantian makan khanduri maulod.
Perayaan maulid di Aceh di bagi 3 tahap, maulod phon (pertama), maulod tengoh(tengah), maulod akhe (terakhir/ujung). Ini dimulai dari 12 rabiul awal sampai jumadil akhir dalam kalender hijriah. Hal ini dilakukan karena rasa cinta masyarakat Aceh terhadap Rasulullah yang sangat luar biasa ,karena Rasulullah telah membawa kita kejalan yang terang benderang dan kealam yang penuh ilmu pengetahuaan, seperti yang sedang kita rasa kan saat ini. Merayakan maulid menjadi satu hal yang sangat membanggakan bagi raktyat Aceh sendiri bahkan mungkin ada yang rela berhutang demi bisa merayakan hari kelahiran nabi mulia Muhammad SAW
Tepat pada tanggal 12 Rabiul Awal di gampong gampong di Aceh akan mengadakan khandri mee buu uee menasah(membwa nasi kesurau).Ini merupakan kanduri kecil yang di masak oleh masyrakaat dirumah nyaa masing masing tidak sampai menyembelih sapi atau kambing hanya bebek atau ayam lauk pauk khas Aceh dan nasi kulah (nasi bungkus) nasi yang dibungkus dengan daun pisang yang sudah di layu (di panaskan dengan api).Hampir sebagian warga pasti akan berkanduri jadi agar tidak mubazir dibagi menurut dusun kenudian di adakan selama dua malam.Nasi yang akan dibawa kemenasah kemudian dimasukkan kedalam tempat yang di sebut idang kaemudian ditutup dengan tutup mirip tutup kepala orang pergi kesawah dan dihiasi dengan kain dan hiasan khas Aceh.
Selain kuah blangong yang utama ada makanan yang sering ada dalam kanduri maulid adalah makanan khas Aceh di antaranya ada kerupuk muling, kerupuk yang terbuat dari buah melinjo, enkot bung ikan yang berasal dari air tawar yang dimasak dengan jantung pisang, kuah plik adalah kuah yang terbuat dari ampas pembuatan ekstrak minyak kelapa, keumamah atau ikan kayu terbuat dari ikan tongkol yang di jemur sampai kering, kuah asam keeng enkot muloh, makan makan pelengkap seperti telur asin, ayam goreng, udang,sambal goreng ,gado gado,dan makanan khas padang rendang yang kini selalu ada di setiap acara kanduri di Aceh. Tidak lupa pula ada makanan manis yaitu bulukat kuah tuhe, beras ketan dengan campuran santan ,nangka dan srikaya.kalau minuman selain kopi sareng yang sangat khas tentunya,kemudian ada air timun parut karena cocok sebagai penurun tekanan darah tinggi setelah makan kuah belangong
Dalam 100 hari tersebut kemudian ditetapkan 1 hari lagi yaitu untuk melaksanakan maulid besar atau maulid gampong (kampung).Dalam merayakan maulid kampung antar kampung akan membicarakan tanggal kampung kampung tersebut dalam melaksanakan maulid akbar mereka masing masing. Agar tidak terjadi bentrok jadwal antar kampung, karena kampung tetangga akan datang untuk makan bersama. sehingga akan selalu terjalin hubungan baik antar kampung kampung tersebut sehingga akan terhindar dari pertikaian dan akan mudah ketika menjalin kerjasama natinnya dalam berbagai hal.
Ketika merayakan maulid kampung ada hal yang sangat khas dimana lito barao (pengantin baru pria yang menikahi gadis kampung) tersebut akan dianjurkan untuk ber khanduri. Hal ini dilakukan untuk agar si pengantin pria tersebut dapat segera akrab dengan penduduk desa lainnya ketika ia membawa idang ke meunasah ia otomatis akan berbaur bersama masyarakat lainnya dan makan bersama. Dan pihak si perempuan akan sangat antusias dalam berkhanduri agar menantunya dapat dikenal masyarakat kampung. Idang linto biasanya menjadi rebutan banyak orang karena merupakan idang dengan isi yang paling lengkap lauk pauknya dan bahkan akan ada unsur daerah asalnya berupa makanan khas asalnya.
#aceh #budayaaceh #maulidnabi #tradisi #maulid #budaya
i'm just an ordinary people who love browsing, writing and sharing, contact me for more inialutarfus@gmail.com