Mendaki Glee Botak untuk Healing berakhir Hilang

March 10, 2022 2




Tergiur dengan kata “dekat , belakang rumah nenek aku kok” akhirnya kami berangkat ke glee Botak yang ternyata menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam 40 menit belum lagi rute mendaki lumayan menanjak pegal. Perjalanannya cukup melelahkan karena kami telah berimajinas tempatnya cukup dekat layaknya bukit belakang sekolah di film nobita huhu.



Glee botak sendiri ialah sebuah bukit yang berada dikawasan lhoknga, tepatnya di desa Meunasah Beutong, ia dikenal juga sebagai bukit pemancar karena pemancar menjadi ikoniknya. Kala itu rute jalan kaki sebelum mendaki sebenarnya bisa di tempuh dengan menggunakan motor namun karena tak paham rute akhrinya kami memilih jalan setapak mengingat tempat ini bukan wisata umum yang tersedia tempat jajan atau parkir, kepikiran parkirnya kedepan dimana, yaps kami punya orang dalam hehe, namun impasnya kami capek berkali lipat belum lagi drama jumpa bagas yang sudah kaku atau doggie si penguasa wilayah yang sangat cerewet “menyambut” kedatangan tamu. Anyway saya pergi dengan regu perjalanan yang sejumlah regu tim bola, jadi drama layaknya di Data luah cewek jadi beban bisa dihindari karena jumlah laki nya sampai 7 orang. Ets kalau gak drama bukan pertualangan Namanya




Healing berujung hilang.


Posisi perjalanan kali ini kami menambah personil sebut beberapa diantaranya ialah teman satu fakultas atau temannya si kawan yang satu komunitas. Saya bahkan mengajak kakak pada kesempatan ini. syukurnya bukan beliau yang bikin masalah pada perjalanan ini wkwkwk. Perjalanan kami yang cukup ramai di sesi ini membuat kami bergerak pelan kurang lebih, lima belas menit jalan rebahan hal itu terjadi 3 kali, beberapa langkah kaki yang jenjang mungkin tidak sepenat saya dan teman minion lainnya contoh sebut saja bunga mawar dan melati, tapi pada sesi ini, mereka berdua lebih pantas disebut zoro.yaps kami melewati perjalanan yang begitu dramatis pertama rutenya sembriwing menanjak, kedua beberapa lokasi cukup ngeri pinggiran jurangnya dan Ketika posis jam 1 tepat kami di pendakian bukit pemancarnya yang panas serasa di di oseng tempe, Tapi syukurnya kami aman, berbeda dengan mawar melati yang sangat mulus kami berpikir mereka sudah rebahan saking cepatnya dalam berlalu Lalang, yaps saking percaya dirinya kami lepaskan mereka paling terdepan karena jalanya yang sudah terarah, namun lucunya kala sampai di puncak kami tak menemukan batang hitung keduanya.
Kami sangat bersyukur masih ada sinyal tapi setelah di hubungi ternyata benar nyasar akhirnya kami pun mengarahkan mereka sembari mengutuss seseorang untuk menjemput kloningan zoro ini, beberapa menit kemudian kami Kembali memastikan kemana posisi mereka dan trnyata sudah tidak ada respon lagi setelah berulang x di hubungi, ternyata drama berlanjut, yaps HP nya jatuh gaes syukurnya kedengaran ketika dihubungin akhirnya mereka bertemu dengan utusan dan kembali dengan harga diri hilang, belum lagi sebelum berangkat sempat buat story healing day. Hmm boleh Saran mukanya cocok diseludupin kemana, … Anyway tempatnya cukup indah terkhusus kalau siang terik karena padang ilalang membuat warna alam menjadi sangat cerah pemandangan alam lhoknga terlihat jelas diatan bukit pemancar ini dan pastinya gk banyak yang tahu masih tempat ini. So kalian kapan mau kesini, kalau photo disini gak usah takut nunggu antri lho hoho.




Namun untuk ke tempat sini kalian harus memastikan ada orang asal sini ya, konon dalam perjalanan pulang ka bertemu petani yang bercerita sekiranya bukit disampingnya cukup banyak ular, jadi bisa berabe semisal kasus nyasar seperti teman saya sampai ke bukit seberang, jadinya pastikan kesini dengan warga lokal oke.
Tebak mana dua makluk yang nyasar...?


#wisataaceh #iniacehh #enjoyaceh #pesonaindonesia #wisataaacehbesar #travel #wonderfulindonesia #jelajahaceh #acehtourism #nature #destination