Wisata Air Terjun Peucari, Menantang diri tapi jangan kapok berburu lagi.


Move on dari Bukit jalin, kali ini kita akan menjelajahi lagi alam jantho tapi versi berburu air terjun namanya Air terjun peucari yang berada dalam rimba jatho juga. Nah kali ini jalannya agak dramatis. Bahkan setelah lihat ulasan di mbah google perihal trek jalurnya, salah seorang turis asing yang sempat mampir juga tidak merekomendasikan sekiranya perlengkapan kalian tidak lengkap. Atau berlaga layaknya instagramer yang berburu photo ootd dengan kostum kece badai. Yaps pastikan kalian tidak takut pacat, itu lho sepersupupuan lintah karena ini menjadi syarat utama yang harus kalian taklukan untuk bisa mengunjungin wisata ini. Konon beberapa teman saya ketempalan pacat sampai rumah hingga paginya wkwkwk.


    Wisata Air terjun peucari ini berada di desa Desa Bueng, Kota Jantho. Adapun jarak Banda aceh ke jantho ialah 2 jam perjalanan yang mana jarak tempuhnya kisaran 60 km  dan berlanjut dari pusat jantho menuju ke desa ini bueng sendiri menempuh jarak 10 km. nah barulah drama perjalananan ekstrim dimulai, disini kalian harus mencari tour guide dari orang kampung sini untuk memastikan kalian gak nyasar di alam jantho. Kasus kemarin saya beserta teman tidak tahu sekiranya perlu tour guide akhirnya kami berangkat modal bismilah dan perjalanannya bikin beberapa  teman yang laki harus tukeran motor karena disini cewek jadi beban wkwkw. Kami berangkat dengan kondisi semi hujan alhasil jalanan sangat tidak bersahabat, batu gunung yang terjal, kerikil yang bikin gemetaran, jalanan licin bikin seluncuran tanjakan laknat yang bikin matik berasap.  Syukurnya setelah seluncuran dijalanan kami sampai juga ditempat sana dalam keadaan semi basah. (menjadi kami saat itu sangat beresiko jadinya kalian harus pastikan menemukan tour guide kalau mau sampai kesana  dengan motor aman, sehat waalfiat) Adapun harga Tour guide sendiri bisa dijangkau dengan harga 200k /10 orang. Keahlian retorika bisa membuat jadi lebih murah lagi sesuai kecerdasan bersilat lidah anda eh. Jadinya pastikan harus ada tour guide ya, bahkan dalam perjalanan kami hanya bertemu 1 motor yang lewat jadi bayangkan sendiri gimana alaminya masih hutan ini.
tepat parkiran, selanjutnya jalan setapak kurang libih 500 m  hoho
Tempat parkiran, selanjutnya jalan setapak kurang lebih 500 meter. 

            Berlanjut kisah perjalanan kami, kala itu setelah sampai di pos parkir kami kami harus berjuang untuk menelusuri jalan setapak lagi yang jaraknya kurang lebih 500 meter. Setelah jalanan naik turun dan berimbas hujan baru berhenti membuat kami cukup tersiksa pegal encok paket komplit, dan parahnya sepersupuan lintah ada dimana-dimana. Tidak ada yang aman dari pacat sekaliapun pakai kaos kain ia tetap berhasil ngekorin kami bahkan sampai ada yang di KETEK…! Sumpah ini yang paling drama ambil lintah bukan lagi di kaki, tapi leher, ketek. Sungguh sangat mesum lintah ini karena saya sebagai perempuan yang harus berkorban karena cuma saya yang berani pegang species ini dikalangan perempuan. Disisi lain ada teman saya yang baru sadar setelah pacatnya sebesar jempol tangan neplok di kakinya, sungguh sangat meresahkan pemirsah. Sampai mikir nyesel kenapa harus berlagak berani nyentuh pacat. Bayangkan satu orang minimal 4 pacat ketempelan belum lagi yang jadiin oleh2 sampai kerumah haduh. Anyway walau drama begini tetap gak nyesal Karena tempatnya sesuai ekspentasi di google. Cakep pisan…

            Setelah melewati drama pacat, sungai kecil, jalanan becek  naik turun akhirnya kami sampai ke lokasi yang cukup asri suara air terjunnya cukup deras terdengar bersautan dengan suara alam, Air terjun ini memiliki 7 tingkatan dengan diameter luasnya 3 m. pergi kesini tidak seperti ke bukit jalin dimana kalian bisa bertemu orang jualan, pastikan kalian bawa snack makanan karena disini bertemu dengan turis lain saja bisa disebut hoki. Kami sendiri bertemu dengan para pelancong yang ditemani tour guide kala itu. Alamnya masih sangat alami dan terjaga dari sampah alias bersih banget. Saat itu kami yang kelelahan hanya sebatas melepas lelah di air terjun terendah karena kami pun berangkat sudah jam 12 lewat  dari dan sampai disana jam 4 lewat . Tentu saja magrib kami masih dalam rimba sana. Syurkunya kami aman walau satu kondisi ada beberapa teman saya berpikir nethink “ ini kita gak salah jalan kak, sialnya ada teman yang ternyata lampu motornya gak hidup lihatnya drama masih berlanjut.Tapi syukurlah kami sampai dirumah walau akhirnya jam 10 malam. Soalnya sempat berhenti di pusat jantho dan dari  jantho  ke banda lagi sudah 2 jam. Drama sekali permisah tapi sangat seru untuk dikenang kini. 
 
#Wonderfulindonesia #pesonaindonesia #wisataindonesia #wisataaceh #wisataalam #airterjunpeucari #jantho #travel #backpackerdunia #girlslovetravel #hikking #explorer #journey  

5 comments:

  1. Udah lama aku ga berwisata ke air terjun :D Seru banget raramean begini ya, sekalian main air bakalan asyik tuh. Makannya bisa nambah hahaha :D Kepengen bisa berkunjung dan menikmati air terjun dengan 7 tingkat kayak di foto hehehe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya jarang juga dapat wisata air ke Seperti air terjun ini biasa ke laut giliran dapat yang jalannya aburadul gini :D

      Delete
  2. Aaghhhhhhhhhh aku baca ini sambil geli2 histeriiiiis mbaaa 🤣🤣🤣🤣🤣.

    Hastagaaah aku benci binatang Pacet atau lintah itu. Ngerasain banegtttt pas masih tinggal di Lhokseumawe, naaah itu komplek perumahanku masih banyaaak hutannya. Jadi sempet ada bagian hutan yg dikerok, lalu dibikin perumahan tambahan dan sekolah. Krn itu Deket Ama rumahku, aku akhirnya pindah kesana. Tapi di halamannya yang berumput, buanyaaaaak mbaaa lintah, bukan Pacet lagi 🤣🤣🤣. Hitam mengkilat, panjang. OMG, aku paling takut Ama binatang melata begini apalagi penghisap darah 🤣😱😱.

    Jadi mbaaa, setelah baca ini, aku sepertinya ga akan berani ke air terjun peucari 😂. Bisa pingsan mungkin kalo ketempelan sebanyak itu hahahahah. Jadi mereka itu Menuhin tanah atau begini. Duuuh geli banget baca yg sampe kebawa pagi, terus nempel di ketek 😫😱😱

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya jadi saking banyaknya setiap langkah kaki kalau kita lihat bakal ketemu kalau teliti, ntah karena musim hujan tapi sepertinya memang habitat mereka disitu karena slalu lembab tempatnya

      Delete
  3. aww....
    suka dengan air terjun.... tenang melihatnya....

    ReplyDelete