Akhirnya saya keluar dari Grup Hijrah

March 08, 2019 16

Hijrah menjadi salah satu kata yang paling sering dijumpai di social media saat ini, ya selain grup, akun hingga quotes dan video pun bertebaran di mana-mana. Bagi saya ini merupakan salah satu pekembangan positif untuk mengarahkan orang dalam memperbaiki diri.
Dan saya sendiri pun suka dengan pencarian yang berkenaan dengan kata kunci ini, selayaknya mendengar ceramah Ustad Adi hidayat, Ustad Felix, Tapi perihal   bergabung dalam komunitas secara sah saya kurang tertarik, ya factor saya tidak termasuk orang yang pandai bersosialisasi dalam artian yang cuma suka nimbrung sebagai readers grup komunitas, pernah masuk tapi jarang respon (baca aja gitu). Entah di WA maupun di Fb.
Nah sebagaiamana post saya yang sebelumnya yang berjudul “Don’t Call me Ukh” saya kembali ingin mengulas bagaiamana proses dalam grup tersebut  yang pada akhrinya membuat saya merasa muak hingga memilih keluar dari grup hijrah tersebut.

Hari ini banyak kita jumpai orang hijrah, ya walau pada satu kondisi ada yang bertingkah dalam hijrahnya semisal, ya ikut tren gitu. opps kalau ada yang bilang “jangan suka menghakimi kita gak tahu hati orang!” sorry gue gak menghakimi tapi gue teliti yang begini, gue termasuk orang yang cukup positif thinking sebenrnya karena saya secara pribadi tipekal orang damai, ketika kondisi yang kebangetan saya angkat suara juga dong. Kayak kasus yang saya alami sekarang.
Jadi dari kasus ini cukup terlihat mereka tidak bijak dalam bersikap, maklum secara saya berstatsu mahasiswa fakultas dakwah kalau metode dakwah gak paham rugi umur serasa jadi anak KPI gitu. Eh sombong? Wkwk lebih tepatnya tanggung jawab atas ilmu yang disampaikan guru atuh.
Oya mungkin ada yang sependapat dan enggak sama saya, dan itu hak kalian seandainya tidak karena bagi saya, “setiap orang berbicara sesuai dengan kadar pengalamannya” jadi saya tidak bisa memaksa anda untuk sependapat dengan saya atau sebaliknya, karena pengalaman saya memberi pemahaman demikian. Well terimakasih mau berkomentar dengan bijak sesuai perspektif anda…

 

Kalau anda berpikir kenapa akhirnya saya keluar dari grup tersebut penyebabnya adalah karena gambar ini.
Bagi saya sungguh sangat tidak bijak orang yang berdakwah dengan cara mengatai begini, hari ini banyak dijumpai orang yang berhijrah dengan fase yang menyeramkan, “ Ya Allah hamba pendosa ampuni hamba yang zalim ini, tapi kalau sekarang “kamu dosa itu, haram, bidah!! weuuu I hate this… saya merasa orang inilah yang memperburuk citra islam, seakan islam mempersulit gitu jadinya. Dan yang lebih heran setelah saya stalking si Ts yang pakek cadar ini masih cukup labil, bayangkan sendiri saja upload photo bercadar, kadang sendiri kadang sama teman bahkan ada juga yang gak bercadar… giliran kita Tanya lah ini nasehat untuk saya  terus ngapain share kalau nasehat pribadi, dikira orang gak tersungging apa disamain “pelacur”, belum lagi lihat kondisi ketika si Ts yang bercadar tapi kaki Nampak padahal yang jadi aurat cewek itu sama kondisi seperti saat shalat yaitu kecuali tapak tangan dan wajah, sedangkan kaki adalah aurat juga.  lah ini TS bikin emosi lagi, belum lagi orang yan pro TS gue lihat lebih dobel labil, cowok tapi upload photo sama pacar atau istri gak pakek jelbab plokplok

Saya pribadi juga upload photo di media social walau cukup jarang tapi tetap  cukup emosi, bagi saya tidak masalah upload photo dengan catatan niatnya dan bagaiamana pengambilan gambar. Misal saya upload photo menang lomba hal ini karena saya ingin menunjukan hasil perjuangan saya dan juga ingin memotivasi orang lain, karena sejujurnya saya suka melihat teman saya dengan segala cerita perjuangannya. semisal ketika photo mereka diluar negeri yang ikut pertukaran pelajar, itu menjadi motivasi untuk saya untuk belajar agar bisa melanjutkan kuliah keluar negeri, kalau Cuma upload salju gak ada dia lagi seluncuran salju hmm, download photo salju aja bisa gak usah lihat ig gitu mah.
Kemudian pengambilan gambar dalam artian gambar ini gue post, segede traktor kah munculin wajah gue yang jelek ini? terus posenya gimana mengundang syahwat kah?.. huft bagi saya peribadi ketika saya sudah sesuai dengan prosuder dalam islam, selayaknya pakek jilbab yang betul gak “jilboob”, baju gak ketat, pakek kaos kaki, hingga tidak bertabaruj maka sah sah saja bagi saya, karena seandainya tetap tidak boleh upload photo dengan alasan mengundanga syahwat itu sama halnya gue dilarang kuliah ditempat umum. karena intinya sama aja tiap hari jumpa cowok yang bias mengundang syahwat yaa walau sudah pakek baju sesuai perintah agama, gak kementelan dikelas. Intinya cewek selalu jadi subjek, dari penyakit atau hal normal dari cowok. jadi gak boleh upload photo gak boleh kuliah tinggi karena jumpa cowok bisa mengundang syahwat. Hadeuh.  Sekali lagi , “setiap orang berbicara sesuai dengan kadar pengalamannya” jadi saya tidak bisa memaksa anda untuk sependapat dengan saya atau sebaliknya, karena pengalaman saya memberi pemahaman demikian.
Tapi yang pasti saya tidak suka dengan mereka yang berdakwah dengan cara  begini, karena islam sendiri bermakna damai maka tentunya disampaikan dengan cara yang damai. Hmm dan akhirnya saya keluar dari grup hijrah tersebut eh kok kayak senang gitu ya wkwkw

5 Balai Konservasi Sumber daya alam di Aceh

March 05, 2019 3

1.      Cagar Alam Serbodjadi (Aceh Timur)
Tempat ini merupakan habitat dari Bunga Rafflesia at jehnensis dan juga menjadi habibat bagi harimau sumatera hingga jenis burung rangkong papan dan elang hitam. Adapun lokasinya yaitu di Aceh timur dengan luas kawasan yaitu 314,07 Ha.

2.      Suaka Margasatwa ( Rawa Singkil)
Nah tempat ini merupakan habitat asli buaya muara (Crocodylius poronsus) dengan lokasi yang berada di kabupatan Aceh Selatan, Aceh singkil dan luas yaitu 81,802,22 tempat ini bahkan juga menjad etmpat bagi satwa yang hampr punah selayaknya orang-utan sumatera (pongo Abeli)


3.      Taman Buru Lingga Isaq (Aceh tengah)
Tempat yang mempunyai luas 86,32014 Ini menyimpan pesona alam yang cukup indah, penggunungan yang indah dengan campuran hutan alam yang dihiasi hutan pinus menambah keelokan alam ini. Ditempat ini terdapat jenis satwa liar selayaknya orang-utan sumatera, kamibing hutan, ayam hutan, rusa, harimau hingga beberapa jenis burung dapat ditemukan di tempat ini. Adapun lokasinya yaitu berada dikabupaten Aceh tengah dan Bener meriah.


4.   Taman Wisata Alam dan laut Kepulauan Banyak
Kepulauan banyak memang cukup terkenal dengan gugusan pulaunya cukup memukan, tempat ini bahkan menjadi lokasi pendaratan penyu untuk bertelur. Adapun luas kawasan nya yaitu 228,7926,01 Ha


5.      Pusat Konservasi gajah aceh (Saree)
Tempat ini khusus dikelola oleh Balai KSDA aceh, sebagai tempat penanggulangan konflik antara manusia dan gajar liar, selain PKG saree terdapat tujuh CRU (conservation response unit) yang tersebar di aceh,  dengan fungsi utama yaitu sebagai penanggulanan konfil antara manusaia dan gajah


Selain lima tempat tersebut masih ada beberapa BKSDA di Aceh yaitu selayaknya di jantho yaitu Cagar Alam Hutam pinus dan taman Wisata Alam Jantho,