Budaya mencontek yang tak selalu berlabel buruk.

Ada PR besar bagi ktia semua terhadap penggunaan kata "MENCONTEK" ia sering kali diajadikan diksi untuk sesuatu yang bersifat negatif. Namun pada cerita hari ini saya ingin mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai, karena tidak selamanya budaya mencontek berlabel buruk.
 adapun mencontek yang dimaksut ialah budaya baik yang saya temukan kala mengikuti kegiatan diluar daerah yaitu bis dilihat dari photo berikut ini : 

Photo pertama kala saya melirik kumpulan sampah permen yang dikumpulkan dalam botol bekas dengan maksut supaya mengurangi jumlah sampah berserakan malah menjadi pemadangan yang menggemaskan kala itu. Unik dan  cukup menarik, tak lupa slogan merawat alam dengan meninggalkan rokok terpampang jelas di jendela kelas. Karena umunya kita hanya menemukan larangan merokok (no smoking area). Beda dengan kejadian disini, bahasa yang digunakan cukup cerdas untuk larangan merokok karena adanya penekanan bermakna sehingga selain area larangan juga bentuk lain dari campign menjaga alam dengan berhenti merokok. pelajaran ini saya dapatkan dari anak berkebutuhan khusus yg mempunyai kepekaan besar dilingkungan umum.


Dan gambar kedua tulisan yang menggambarkan seandainya sebuah tanaman bisa berbicara, menariknya saya menemukan ini diperkampungan yang notabe pendidikan biasa tapi ternyata mempunyai kesadaran yg luar biasa terhadap lingkungan. upaya yang diciptakan oleh masyarakat sekitar untuk melahirkan kesadaran kepada setiap pendatang agar ikut peduli terhadap lingkungan dengan menghayalkan bagaimana seadainya sebuah pohon bisa berbicara, dengan memafaatkan kertas bekas. Dua hal ini mejadi contoh teladan yang saya bawa pulang kedaerah saya dengan harapan bisa memberi sedikit perubahan terhadap lingkungan. karena kita tahu, Berbicara lingkungan maka berbicara dgn pribadi kita sendiri, lingkungan sekitar adalah cerminan dari watak kita dalam memperlakukannya, entah baikkah  atau sebaliknya. Tapi perlu di ingat“ketika kita berperilaku tidak baik pada mereka, maka sesungguhnya kita sedang menunjukan cara mereka memperlakukan kita. Oleh karena itu sepatutnya kita menjaga alam karena nyatanya bumi adalah titipan dari cucu bukan warisan dari para endatu (leluhur)”







2 comments: